Gambar Sampul Seni Budaya sm.2 · Membuat Tulisan dalam Kritik Tari
Seni Budaya sm.2 · Membuat Tulisan dalam Kritik Tari
Zackaria Soetedja, Dewi Suryati, Milasari, Agus Supriatna

24/08/2021 10:47:58

SMA 10 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Seni Budaya

151

E.

Membuat Tulisan dalam Kritik Tari

Banyak orang yang menduga bahwa bekal seorang kritik adalah hanya

pengetahuan. Kepekaan estetis merupakan sarana yang terpenting bagi

seorang kritikus tari dalam melakukan tugasnya. Seorang kritikus seni harus

dapat menulis dari hasil pengamatnnya secara langsung apa yang terjadi di

atas panggung atau pentas. Jika tidak maka tidak dapat disebut kritik tari,

melainnya hanya sebuah esai atau artikel tari.

a.

Deskripsi

Deskripsi adalah suatu proses pengumpulan data karya seni yang

tersaji langsung kepada pengamat. Dalam mendeskripsikan karya seni,

kritikus dituntut menyajikan keterangan secara objektif yang bersumber

pada fakta yang terdapat dalam karya seni. Dalam seni tari, kritikus akan

menguraikan bagaimana aspek penari, gerak, ekspresi, dan ilustrasi musik

yang mengiringinya.

b.

Analisis

Pada tahap analisis, tugas kritikus adalah menguraikan kualitas elemen

seni. Paada seni tari akan menguraikan mengenai gerak, ruang, waktu, tenaga

dan ekspresi pada karya seni tari tersebut.

Sumber: Mila dok. Pusat Pelatihan Seni Budaya tahun 2013

Gambar 14.3 Tari Kotebang dari Betawi, memiliki keunikan pada

gerak yang diambil dari gerak silat Tari

Sumber: hesti dok. 18/1/14

Gambar 14.4 Tari Pa’gellu dari Sulawesi

memiliki keunikan dan nilai estetis seorang

penari yang menari di atas gendang

152

Kelas X SMA / MA / SMK / MAK

c.

Interpretasi

Interpretasi dalam kritik seni adalah proses mengemukakan arti atau

makna karya seni dari hasil deskripsi dan analisis yang cermat. Kegiatan ini

tidak bermaksud menemukan nilai verbal yang setara dengan pengalaman

yang diberikan karya seni. Juga bukan dimaksudkan sebagai proses penilaian.

d.

Evaluasi

Evaluasi karya seni dengan metode kritis berarti menetapkan rangking

sebuah karya dalam hubungannya dengan karya lain yang sejenis, untuk

menentukan kadar artistik dan faedah estetiknya.

a. Pendekatan Formalistik

Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah

significant form,

yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetik

bagi pengamat seni.

b.

Pendekatan Ekspresivisme

Kritik seni ekpresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas

kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh

gairah. Intensitas pengalaman mengandung makna, bahwa karya seni

yang baik dapat menggetarkan perasaan yang lebih kuat daripada perasaan

keseharian pada saat kita melihat relitas yang sama.

c.

Pendekatan Instrumentalistik

Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak

terletak pada kemampuan seniman untuk mengelolah material seni ataupun

pada masalah internal karya seni.

Dapat dikatakan bahwa teori seni instrumentalistik menganggap seni

sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama,

politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai

instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat

dan kegunaannya bagi masyarakat.

Format Diskusi Hasil Pengamatan

Nama Siswa

:

NIS

:

Hari/Tanggal Pengamatan

: